Nukilan Al Qur-aan hari ini

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa (QS. Al Baqarah: 21)

Jumat, 24 Juni 2011

Fase

"Latar kabunna tobaqon an tobaaqin"
Sungguh, akan kamu jalan tingkat demi tingkat (dalam kehidupan).
Begitulah firman Alloh yang tersurat dalam Al Qur-aan surat Al Insyqoq ayat 19. Saat ini, tidak jarang saya merasa biasa ketika kita membaca Al Qur-aan lalu membaca artinya. Tetapi berbeda ketika saya menonton tayangan televisi yang berisikan keindahan alam, kedahsyatan kekuatan alam dan lain sebagainya. Begitu gamblang, begitu terasa, tetapi setelah selesai menonton televisi lalu mulai beraktifitas, maka terasa cepat hilang perasaan takjub dan berganti dengan rutinitas kerja yang sepertinya mengikat keseharian dalam kehidupan.
Hal ini berbeda dengan ketika saya tidak memiliki kesempatan menonton televisi (karena tidak mempunyai televisi, atau tidak ada fasilitas) maka saya disibukkan dengan pencarian informasi melalui bacaan. Maka ketika membaca, imaginasi mengikuti bacaan dan menvisualisasikan isi bacaan. Dan ketika visualisasi tidak nyambung, maka bacaanpun diulangi sehingga visualisasi nyambung. Al hasil... ternyata rekaman yang menempel di otak justru lebih lekat ketimbang hasil menonton televisi.
Lepas dari teori lekatnya rekaman di memori otak, saya mengambil sisi lain bahwa mungkin daya ingat saya saat ini sudah mulai berkurang. Nah sekarang sudah nyambung dengan nukilan ayat yang saya gunakan di awal tulisan ini, bahwa saya telah memasuki fase dari mudah ingat menuju mudah lupa. Ini baru satu sisi saja, bagaimana dengan sisi-sisi yang lain. Dan bagaimana dengan anda?
Akhirnya, bagaimana kelanjutan tulisan ini, semoga akan berlanjut, tetap di Blog Om Sigid ... Yae