Nukilan Al Qur-aan hari ini

Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa (QS. Al Baqarah: 21)

Minggu, 26 Juni 2011

Sholat Yuk!

Sholat merupakan satu ajaran paling ‘lekat’ bagi seorang muslim. Sebuah kegiatan yang meskipun terlihat secara lahiriyah tetapi memiliki nilai ruhiyah yang sangat mendasar. Sebagai sebuah kegiatan lahiriyah, sholat menunjukkan batas prilaku seorang di kelompokkan menjadi muslim dan kafir sebagaimana yang disampaikan rasulullah :

"Pemisah di antara kita dan mereka (orang kafir) adalah sholat. Barangsiapa meninggalkannya maka sungguh dia telah kafir."

(HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah).

Adapun secara ruhiyah, sholat menjadi pendekat jarak antara hamba dan sang Khaliq. Melalui doa yang dilantunkan serta ‘kehadiran’ hati pada saat pelaksanaan. Menjadi media penenang karena dapat langsung berkeluh kesah dengan sang penciptanya.

"Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah dan kikir. Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan sholat, yang mereka itu tetap mengerjakan sholat."

(QS Al Ma'arij: 19-22)

Saking begitu pentingnya sholat sampai-sampai dalam hadits dituliskan:

"Amal yang pertama kali akan dihisab untuk seorang hamba nanti pada hari kiamat ialah shalat, apabila shalatnya baik maka baiklah seluruh amalnya yang lain, dan jika shalatnya itu rusak maka rusaklah segala amalan yang lain" (H.R. Thabrani)

Uniknya adalah begitu penting dan populernya sholat sebagai ajaran Islam, tidak sedikit muslimin yang tidak mengerti sejatinya sholat. Al hasil begitu banyak masjid yang berceceran serta megah, shaf yang terisi hanyalah 5-10% luasan masjid. Tak henti masjid bertumbuh ternyata berbanding terbalik dengan jamaahnya.

Sedangkan sholat di masjid adalah ketentuan yang sudah ditetapkan kecuali ada udzur yang syar’i. bukan malas. Hal ini tentu sangat memprihatinkan, belum lagi mereka yang tidak datang ke masjid ternyata juga tidak melaksanakan sholat.

Tentu saja ini merupakan gejala semakin jauhnya muslimin kepada jati diri keislamannya. Karena seperti dikatakan dalam hadits di atas bahwa secara ‘frontal’, orang Islam yang tidak sholat tentu tidak berbeda dengan orang kafir.

Wallohu ‘alam

Untuk itu, kepada pembaca, monggo (utamanya para laki-laki) kita bersama-sama menghadirkan diri kita, keluarga kita, tetangga dan teman terdekat kita untuk ke masjid dan senantiasa melaksanakan dan mendirikan sholat jama’ah.